Pernah menjadi bagian dari SMP Xaverius 1 Bandar
Lampung? Mungkin kalian yang pernah menjadi bagian dari SMP Xaverius 1 Bandar
Lampung, mempunyai kenangan-kenangan tertentu. Ini adalah beberapa coretan
pengalaman mereka yang pernah merasakan suka dukanya menjadi siswa di SMP
Xaverius 1 Bandar Lampung. Apa saja pendapat dan ungkapan mereka tentang
sekolah ini?
Oh ya, kalau kalian punya kenangan dan pengalaman selama belajar di Xavete, silahkan tulis di kolom komentar.
“Menilik dari kata ‘alma’ dan ‘mater’ atau almamater, istilah dalam bahasa latin yang secara harfiah berarti ‘ibu susuan’. Ketika kita mendengar kata ‘ibu’, ia adalah sosok yang melahirkan, merawat, dan menyayangi anaknya hingga tumbuh besar. Dapat kita telaah, almamater yang kita junjung adalah sekolah kita sendiri, ialah ‘ibu’ yang merawat dan membimbing para muridnya sehingga nantinya akan lahir generasi-generasi baru penerus bangsa yang tangguh, berjiwa kritis, ilmiah dan akademis”.
-Michella Irena-
“Perpisahan sekolah merupakan hal yang spesial karena semuanya berkumpul untuk merayakan suatu kemenangan sekaligus berpisah. Perpisahan yang terjadi agar kita bisa meaih pendidikan yang lebih baik dan lebih tinggi lagi. Semuanya demi masa depan yang lebih baik. Perasaan yang dirasakan pastinya bercampur aduk. Ada yang sedih, senang dan sebagainya. Pandemi Covid-19 telah mengubah banyak hal. Segala persiapan, segala rencana yang sudah disusun dengan rapi semuanya buyar begitu saja. Akibat kedatangan Virus Corona, angkatan 2020-2021 menjadi angkatan Corona, angkatan yang penuh cerita. Semoga kita dapat bertemu kembali dengan menggunakan Xavete Almamaterku”.
-Agesia Hendri Cecylia-
“Bagi mereka sekolah ialah tempat menimba ilmu, bertemu teman-teman, dan tempat mereka berlatih bakat dan kemampuan mereka. Tapi bagiku, sekolah lebih dari itu. Sekolah bukan tempat.”School is my secondary family”. School is my yesterday, today, and future. Why? Karena dari mulai membaca, menghitung sampai aku bisa mengikuti berbagai lomba, aku ada di sini, di sekolah. Ya, di sekolah. Aku bagian dari keluarga ini. Hingga saat ini, aku sudah menjadi keluarga selama 11 tahun, dan hingga di masa depan. Kenangan 11 tahun akan selalu teringat. Bagaimana kami beradaptasi mengenal satu dengan yang lain, berjuang bersama-sama dari titik nol. Kami yang begitu dekat bagai keluarga.
Ada lirik lagu dari Walag berjudul “Maaf” yang kuingat.
“...Sebelum sejauh matahari, kita pernah sedekat nadi...”.
Kita pun begitu. Mungkin ada saatnya kita tak berjalan beriringan, bergandeng tangan seperti sepasang kekasih yang sedang dimabuk cinta. Tapi satu saat yang pasti, kita akan saling mengingat, kita pernah bersama, kita pernah ada, berbagi kasih setiap harinya, saling memberi dan menerima. Itulah kita, kini bahkan nanti”.
-Alice Marlyn Cendera-
“Xavete adalah sekolah yang diimpikan banyak orang. Xavete memiliki visi dan misi yang membangun niat para muridnya untuk menjadi manusia yang berkarakter. Kita akan selalu mengenang masa-masa sekolah dan akan selalu membawa nama baik sekolah. Dari sini kita mendatangi proses untuk meraih sukses”.
-Vania Aurelia-
“Kasih Xavete akan selalu diingat, baik saat saya masih bersekolah hingga nanti sampai tua. Terima kasih Xavete karena telah membawa saya melewati banyak hal. Memberi saya pendidikan dan pengajaran”.
-Ribby Mireya-
“Xavete bukan hanya sebuah bangunan mati melainkan suatu lembaga yang mengasihi anak-anaknya”.
-Joni Susanto-
“Sekolah bukan hanya mengajarkankan ilmu pengetahuan melainkan juga memberikan pendidikan budi pekerti untuk membangun karakter. Tentang bagaimana menerima orang lain dan berbelas kasih. Kita semua sebagai anggota keluarga besar Xavete akan mengenang masa-masa yang pernah kita lewati bersama”.
-Carol Juliarta-
Xavete,
Janji kasihku, kasihmu
Kini dan nanti.
Comments are closed.