Beberapa waktu yang lalu, Kemendikbudristek telah merilis rapor pendidikan untuk masing-masing sekolah. Rapor Pendidikan merupakan sebuah platform yang menyediakan data laporan hasil evaluasi sistem pendidikan sebagai penyempurnaan rapor mutu sebelumnya.
Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan, Kemendikbudristek, Anindito Aditomo mengatakan kebijakan evaluasi sistem pendidikan yang baru ini lebih menekankan pada orientasi terhadap mutu pendidikan dan sistem yang terintegrasi. “Kami (Kemendikbudristek) berharap melalui platform Rapor Pendidikan ini, setiap satuan pendidikan dapat mengukur dan memperbaiki kualitas sekolahnya,” disampaikan Anindito dalam Silaturahmi Merdeka Belajar dengan tajuk ‘Mewujudkan Pendidikan Berkualitas melalui Perencanaan Berbasis Data’, pada Kamis (6/10).
Anindito menjelaskan, salah satu data yang dicantumkan dalam Rapor Pendidikan merupakan data dari hasil asesmen nasional (AN) yang telah dilakukan di seluruh satuan pendidikan. “Melalui data ini, pemerintah daerah (Pemda) maupun satuan pendidikan dapat mengakses hasil AN sebagai bahan evaluasi pendidikan,” tuturnya.
Lebih lanjut, Anindito menjelaskan, ada tiga komponen yang datanya diambil untuk kemudian dijadikan bahan evaluasi. “AN terdiri dari tiga komponen yakni Asesmen Kompetensi Minimum (AKM), kedua ada survei karakter dan yang ketiga survei lingkungan belajar. Hasil asesmen akan digunakan sebagai sumber informasi yang penting. Tujuannya adalah membantu satuan pendidikan dan disdik melakukan diagnosis kualitas pendidikan di sekolah,” jelas Anindito.
Berdasarkan rilis kemendikbudristek tersebut, rapor pendidikan untuk SMP Xaverius 1 Bandar Lampung dapat dilihat melalui data berikut.
Hasil Belajar Peserta Didik
Hasil belajar peserta didik bisa dilihat dari aspek kognitif dan nonkognitif. Aspek kognitif diukur dari kemampuan literasi dan numerasi peserta didik, sementara aspek nonkognitif diukur dari karakter dan perilaku yang sejalan dengan nilai Pancasila.
Berikut adalah rapor untuk hasil belajar peserta didik.
Keamanan dan Inklusivitas
Perasaan dan interaksi peserta didik di sekolah sangat menentukan kualitas pembelajaran. Peserta didik yang merasa tidak aman, misalnya karena mengalami perundungan atau diskriminasi agama, ras, sosial ekonomi, atau kondisi fisiknya, akan kesulitan dalam mengikuti pelajaran.
Berikut adalah rapor untuk keamanan dan inklusivitas.
Kualitas Pengajaran
Untuk menghasilkan pembelajaran yang berkualitas, guru perlu melakukan refleksi dan evaluasi terhadap cara mengajar saat ini. Tetapi, rencana perkembangan guru juga harus didukung oleh program dan kebijakan dari kepala sekolah.
Berikut adalah rapor untuk kualitas pengajaran.
Kompetensi dan Kinerja GTK
Tingkat kompetensi GTK bisa dilihat dari proporsi GTK yang bersertifikat dan nilai Uji Kompetensi Guru (UKG). Sementara itu, jumlah kehadiran GTK di kelas bisa menggambarkan bagaimana kinerja mereka sehari-hari. Tak hanya melihat kondisi saat ini, kita juga perlu melihat potensi perkembangan mutu dengan keikutsertaan GTK ke berbagai pelatihan dan keterlibatan mereka menjadi GTK penggerak.
Berikut adalah rapor untuk kompetensi dan kinerja GTK.
Untuk data kehadiran guru, kemendikbudristek belum menyediakan rilis datanya.
Itulah gambaran umum tentang SMP Xaverius 1 Bandar Lampung berdasarkan rapor pendidikan tahun 2022 yang dirilis oleh Kemendikbudristek.
Sumber : https://www.kemdikbud.go.id/main/blog/2022/10/rapor-pendidikan-wujudkan-pendidikan-berkualitas-melalui-perencanaan-berbasis-data dan https://raporpendidikan.kemdikbud.go.id/app