Lampung patut berbangga salah satu siswa sekolah menengah pertamanya Denzel Elden Wijaya berhasil meraih juara umum bersama tim SMP Indonesia pada International Teenagers Mathematics Olympiad (ITMO) 2019 di Lucknow India 13-17 Oktober 2019.
Siswa SMP Xaverius 1 Bandar Lampung ini mewakili Indonesia bersama tujuh temannya yakni DKI Jakarta, dua orang dari Banten, dua orang dari Jawa Timur, Pekan Baru, Riau, dan Jawa Barat.
Terbagi dalam tim key stage III A dan key stage III B. Denzel masuk tim A bersama David Shane Goh (SMP Sinarmas World Academy), Haidar Prayata Wirasana (SMPI Al Azhar 16 Cikarang), dan Rafael Kristoforus Yanto (SMPK Penabur Gading Serpong).
Buah hati pasangan See Goan (40) dan Yenny Megawati (39) ini tak mampu menyembunyikan kebahagiaannya saat menceritakan bagaimana bisa meraih juara umum di event internasional bergengsi tersebut.
Menurutnya bukan perjuangan yang mudah mengingat 15 negara lainnya yang mengikuti ITMO 2019 tentu memiliki persiapan yang matang juga.
16 negara yang terdaftar yaitu Indonesia, Bangladesh, Bulgaria, Finlandia, Filipina, India, Malaysia, Russia, Taiwan, Thailand, Sri Lanka, Afrika Selatan, Nepal, Vietnam, Uni Emirate Arab, dan Tajikistan.
Peserta lomba terdiri dari 96 siswa dalam 24 tim untuk Key Stage II (SD), dan 180 siswa dalam 45 tim untuk Key Stage III (SMP).
"Tim dari Thailand sama Bulgaria menurutku kuat, karena pas ketemu di individu mereka bagus. Tapi saat itu optimis aja, kalau ada kehendak Tuhan apapun bisa terjadi," beber anak pertama dari dua bersaudara ini kepada Tribun, Selasa (22/10/2019) petang.
Akhirnya tim key stage III A Indonesia mampu membuktikan diri dan mengunci kemenangan dengan menjadi juara umum setelah meraih emas di tim, emas di best overall (gabungan penilaian tim dan individu), 1 emas individu, dan 3 perak individu.
"Di ITMO ini ada dua kategori lomba yakni individu dan tim. Di tim kami menyumbang 4 emas, lalu meraih best overall mendapatkan 4 emas juga," ungkap Denzel, peraih first Gold Medal WMI (World Mathematics Invitation) 2019.
Saat lomba tim dengan anggota empat orang, sambung dia, mereka harus menjawab 10 soal dengan tepat dalam waktu satu jam.
Dimana 8 soal pertama dibagi masing-masing dua dan dua soal terakhir dikerjakan bersama.
"Saya kebagian mengerjakan yang aljabar dan teori bilangan. Pas dua soal tersisa kebagian yang geometri sama temen dari Banten. Ada sempet ngestack mikir untuk soal kedua (teori bilangan) hampir nggak ketemu (jawabannya)," kata Denzel.
Saat lomba tim dengan anggota empat orang, sambung dia, mereka harus menjawab 10 soal dengan tepat dalam waktu satu jam.
Dimana 8 soal pertama dibagi masing-masing dua dan dua soal terakhir dikerjakan bersama.
"Saya kebagian mengerjakan yang aljabar dan teori bilangan. Pas dua soal tersisa kebagian yang geometri sama temen dari Banten. Ada sempet ngestack mikir untuk soal kedua (teori bilangan) hampir nggak ketemu (jawabannya)," kata Denzel.
Akhirnya itu berhasil dilewatinya dan Denzel mengaku lega, mengucap syukur setelah mampu bersama tim meraih juara umum.
"Tentunya bersyukur dan nggak cepet puas. Terus belajar. Saya bahkan saat karantina sampai mengulas lagi materi di jam tidur, selebihnya saya bawa ke doa," bebernya.
Mengenai perjuangannya sebelum masuk tim berangkat ke India, Denzel harus melalui seleksi bersama 15 siswa terpilih se- Indonesia.
Pelatihan tahap 1 berlangsung 13 hari dari 8 - 20 Agustus 2019 dan terpilih 8 siswa terbaik.
Denzel berada di urutan ke tiga.
Lalu pelatihan tahap 2 berlangsung 35 Hari dari tanggal 8 September - 12 Oktober 2019 di Bogor.
"Di karantina ini semakin mempertajam kemampuan matematika. Persiapannya memang sangat matang. Dari pagi sampai malam jam setengah 10 pemberian materinya. Tapi karena suka matematika jadi dibawa seneng aja," kata dia
Denzel sebelumnya bahkan memiliki sederet prestasi olimpiade matematika membanggakan yakni Gold Medal SASMO (Singapore and Asian Mathematics Olympiad) 2018 dan 2019,
Gold Medal AMO (American Mathematics Olympiad) 2018 dan 2019, Medali perak OSN Matematika 2019 di Yogyakarta, medali emas KMNR (Kompetisi Matematika Nalaria Realistik) 2019 di Ancol Jakarta, juara 1 Unila Lampung 2019, juara 1 IAIN Raden Intan Lampung 2019 dan lainnya.
Mama Denzel, Yenny Megawati mengatakan, anaknya memang menyukai matematika sejak kecil dan kemampuannya semakin terlihat di bangku awal SMP.
"Tentu bangga dan terharu dengan pencapaiannya. Terlebih selama ini Lampung dinilai nggak ada pencapaian sampai titik ini," kata Yenny.
Diakuinya, terlepas dari prestasinya di India, Denzel memang secara berkelanjutan memperdalam skill matematikanya dengan private khusus mendatangkan mahasiswa berprestasi ke rumah bahkan juga pembina dari Jawa.
"Saya juga berupaya optimal untuk menambah kemampuan Denzel karena anaknya memang suka. Bahkan sepulang dari India Denzel malah naik tiga kilo berat badannya, berarti dia happy," tambah Yenny.
Wali Kelas Denzel di kelas IX B SMP Xaverius 1 Bandar Lampung, Anna Trijaningsih mengatakan, Denzel memang anak yang cerdas dan selalu meraih juara 1 di kelasnya.
Dia memiliki nilai bagus di semua mata pelajaran.
"Denzel juga memiliki kepedulian sosial yang tinggi sama teman, nggak pelit berbagi ilmu," kata Anna.
Sebagai wali kelas, Anna mengaku bangga dengan prestasi yang diraih Denzel dan berharap terus mengukir prestasi membanggakan ke depannya. "Denzel ini selain dapat materi sekolah, juga ada les tambahan di luar sekolah," terangnya.