PENGALAMAN MENGIKUTI ASMOPSS
ASMOPSS (Asian Science and Mathematics Olympiad for Primary and Secondary Schools) adalah lomba bidang Matematika dan IPA yang diselenggarakan 1 tahun sekali oleh Surya Institute. Lomba ini adalah lomba internasional dengan sasaran siswa-siswi tingkat sekolah dasar dan sekolah menengah dari negara-negara Asia, khususnya Asia Tenggara. Tahun ini adalah ke-12 kalinya ASMOPSS ini diselenggarakan, setelah dimulai pada 2011 oleh Prof. Yohanes Surya, Ph. D.
ROAD TO ASMOPSS
Road to ASMOPSS adalah tahap pertama dari lomba ini, dimana tiap negara akan mengadakan seleksi untuk menemukan siswa-siswi berprestasi yang kelak akan diikutkan menuju lomba ASMOPSS final. Pada tahap ini, Indonesia menyeleksi per provinsi.
Road to ASMOPSS ini diselenggarakan secara offline, tepatnya di Azzahra Islamic School Bandar Lampung pada Sabtu, 10 September 2022. Soal-soal yang diberikan relatif setara dengan soal OSK SMP pada umumnya, dan soal menggunakan 2 bahasa, yaitu Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia. Pada babak ini, saya mendapatkan medali emas.
SELEKSI NASIONAL
Dari Road to ASMOPSS, 24 peserta terbaik diwajibkan untuk mengikuti Seleksi Nasional untuk Tim ASMOPSS Nasional Indonesia. Seleksi ini diselenggarakan secara online, tepatnya tanggal 15 Oktober 2022. Soal yang diberikan terdiri dari 4 soal isian singkat dan 4 soal uraian, dan kesulitannya setara dengan soal-soal OSP atau OSN SMP.
Dari 24 peserta dari seluruh Indonesia, diambil 8 peserta terbaik yang diumumkan pada tanggal 8 November 2022. Untuk bidang lain seperti Matematika SD, IPA SD, dan IPA SMP juga diambil 8 peserta terbaik, maka total peserta Tim Nasional ada 32 peserta. 2 dari 32 peserta berasal dari Provinsi Lampung, salah satunya adalah saya, dan yang lain adalah teman saya yang mengikuti bidang IPA SMP.
ASMOPSS FINAL
ASMOPSS Final pada mulanya akan diselenggarakan di Vietnam, namun karena beberapa keterbatasan maka lokasinya dipindahkan ke Museum Geopark Batur, Kintamani, Bali pada 23-26 November 2022.
23 November 2022 adalah hari pertama, yang dikhususkan untuk kedatangan peserta dan registrasi. Tim Nasional Indonesia menginap di Caldera Hotel & Restaurant, sebuah hotel yang dekat dengan Museum Geopark Batur. Dari Bandara I Gusti Ngurah Rai menuju Kintamani, membutuhkan waktu sekitar 2-3 jam dikarenakan lokasinya yang berada di Bali bagian Timur Laut.
Saya di Bali didampingi oleh Bu Sisca, yang juga merupakan guru Matematika saya di kelas 8. Kami berangkat dari Bandar Lampung sehari sebelum hari kedatangan peserta.
24 November 2022 adalah hari kedua, yang dikhususkan untuk acara pembukaan dan lomba ronde pertama, yaitu Theoretical Round. Lomba ini sendiri diikuti oleh 5 negara, yaitu Indonesia, Filipina, Vietnam, Tajikistan, dan Thailand. Semua peserta dan pendamping datang langsung (kecuali Thailand, karena Thailand mengikuti secara online).
Acara pembukaan berlangsung kurang lebih 2-3 jam. Lalu, Theoretical Round berlangsung setelah makan siang, yaitu jam 1 siang hingga jam 4 sore. Pengerjaan dilakukan selama 3 jam. Soal yang diberikan setara dengan soal OSP/OSN SMP, terdiri dari 5 pilihan ganda, 5 isian singkat, dan 6 uraian. Tingkat kesulitannya cukup menantang, dan dengan waktu 3 jam saya belum menyelesaikan semua soalnya. Saya menjawab 15 dari 16 soal. Setelah Theoretical Round kami dipersilahkan untuk kembali ke penginapan.
25 November 2022 adalah hari ketiga, yang dikhususkan untuk lomba ronde kedua, yaitu Exploration Round. Ronde ini berbeda dengan ronde pertama, karena ini dilangsungkan secara berkelompok. 1 kelompok terdiri dari 3-4 orang dan dipilih oleh panitia dari tiap-tiap negara. Uniknya, peserta Matematika dan IPA akan digabung, karena soal-soal yang diberikan juga terdiri dari soal Matematika, soal IPA, dan soal MIPA.
Tim saya sendiri terdiri dari 4 orang, dengan 2 peserta MTK SMP dan 2 peserta IPA SMP. 1 dari 2 peserta IPA itu adalah teman saya dari Bandar Lampung. Sementara pasangan MTK SMP saya adalah teman saya dari Pati, Jawa Tengah.
Soal yang diberikan terdiri dari 4 soal Matematika, 2 soal IPA (eksperimen), dan 1 soal MIPA. Waktu yang diberikan sekitar 3 jam, dari jam 8 pagi hingga jam 11 siang. Kami berhasil menyelesaikan semua soal Matematika, namun tidak mampu menyelesaikan soal MIPA dan 1 soal IPA dikarenakan eksperimen yang cukup rumit.
Setelah itu, ada waktu makan siang. Kemudian, terdapat science activity dimana tiap peserta akan dibentuk menjadi beberapa kel0mpok tanpa memandang negara maupun bidang. Kemudian, kami diajak untuk membuat berbagai alat dan permainan yang berkaitan dengan sains, misalnya ; membuat 1 kertas menjadi bisa mengelilingi semua anggota kelompok tanpa terpotong.
Setelah science activity, terdapat cultural performance dimana tiap-tiap negara akan mempresentasikan budaya masing-masing (dapat berupa nyanyian, presentasi budaya, atau tarian). Tim Nasional Indonesia mempresentasikan 2 lagu : SD menyanyikan Ramko Yambe Ramko, sedangkan SMP menyanyikan Kampuang Nan Jauh di Mato. Tim Filipina mempresentasikan budaya-budaya luhur mereka beserta tarian. Tim Thailand mempresentasikan budaya berupa makanan. Sementara Tim Tajikistan mempresentasikan tarian tradisional mereka diiringi lagu daerah. Selama cultural performance, peserta Indonesia mengenakan baju daerah atau kemeja batik.
Cultural performance menjadi aktivitas terakhir pada hari ketiga, karena setelah itu kami diperbolehkan untuk kembali ke penginapan masing-masing.
26 November 2022 adalah hari keempat dan terakhir ASMOPSS 12. Sebelumnya, acara direncanakan sampai tanggal 27 November, namun karena beberapa hal penutupan dipercepat pada tanggal 26 November malam hari, menyebabkan acara berakhir hari ini.
Di pagi hingga sore hari, kami berekreasi menggunakan 3 bus yang akan mengantar dari Geopark ke lokasi. Kami mengunjungi 4 tempat wisata hari itu, antara lain ;
Pura Ulun Danu Batur : Tempat ibadah agama Hindu yang berada di pinggir Kaldera Gunung Batur. Di sana, kami mengambil beberapa foto dan saya bertemu dengan teman Filipina saya. Dia mengikuti bidang MTK SMP. Saat kami berkunjung ke sana, kami bisa melihat pemandangan khas Hindu Bali dan proses ibadah umat Hindu Bali. Saya paling suka Pura ini daripada 3 tempat wisata lain yang dikunjungi hari ini.
Desa Penglipuran : Desa di Pedalaman Kab. Bangli yang dinobatkan sebagai desa terbersih ke-3 di dunia. Di desa ini, terdapat pemandangan budaya yang sangat kental. Saat masuk, kami disambut dengan tarian Bali, dan kami makan siang di dekat desa.
Pasar Seni Sukawati : Pasar seni terkenal di Sukawati, dekat Kab. Gianyar. Sayangnya, kami tidak berhasil berwisata di pasar seni ini karena hujan deras yang mengguyur Bali.
Alun-Alun Bangli : Alun-alun kota tempat acara penutupan. Acara berlangsung jam 6-8 malam. Di sini, akhirnya diumumkan peserta-peserta yang mendapatkan medali. Mayoritas medalis berasal dari Thailand dan Vietnam. Namun, Indonesia juga meraih banyak sekali medali pada ASMOPSS 12 kali ini. Saya mendapatkan medali perunggu. Ini menjadi penutup dari acara ASMOPSS 12. Saya bersama Bu Sisca lalu pulang ke Bandar Lampung pada 28 November 2022.
APAKAH MEMUASKAN?
Saya sangat senang dan puas selama mengikuti lomba ini. Ini dikarenakan soal-soal yang menantang, orang-orang yang ramah, serta peserta yang disuguhkan dengan berbagai aktivitas menarik, dan yang paling penting, saya berhasil mendapat prestasi di ajang ini.
Oleh : Juan Lukianto C.